
Bandung, GS – Massa aksi demo kembali berkumpul di depan Gedung Sate pada Kamis (21/4/2022) pukul 14.00 WIB.
Banner-banner yang berisi tuntutan dan keresahan masyarakat kembali dibentangkan oleh massa aksi tiap elemen yang berjumlah lebih dari 400 orang.
“Hidup Perempuan Indonesia!”
“Hidup rakyat Indonesia!”
“Hidup Pendidikan Indonesia!” Seru Andily, salah satu orator Great UPI di depan mimbar bebas.
Tak hanya mahasiswa, massa buruh yang berasal dari kalangan ojek online pun berdatangan dengan poster dan tuntutannya kepada pemerintah.
Salah satu poster yang menyita perhatian adalah seruan “Ayank!!! Maaf tidak bisa jemput, soalnya ntar naik, sedangkan ongkosnya 7.500. #rungkadsyg”.
“Tuntuan mahasiswa ada kaitannya dengan ojol,ojol itukan masyarakat Indonesia juga jadi kita seenggaknya harus turun kejalan, apalagi kasus sekarang yaitu 3 periode sangatlah tidak etis dan menentang undang-undang yang ada”, kata Ahmad salah satu massa buruh ojol.
Ahmad menambahkan bahwa beliau sangat berharap tuntutan-tuntutan yang dilayangkan oleh mahasiswa dan masyarakat ini bisa terealisasi mulai dari BBM, minyak, sembako dan PPN.
Hasil dari Tuntutan aksi 21 April 2022 yakni sebagai berikut:
- Mendesak Lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, untuk menyatakan sikap menolak penundaan pemilu dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden juga menjalankan konstitusi yang berlaku saat ini.
- Menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok sehari-hari dan mengatasi kelangkaan sektor pangan dan bahan bakar serta stabilkan pajak nasional yang berkeadilan.
- Mendesak pemerintah untuk menghentikan segala macam tindakan serta menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM termasuk konflik Agraria dan penggusuran lahan di Jawa Barat dan daerah lainnya seperti kawasan Bandung Selatan dan Bandung Raya.
- Mendesak pemerintah untuk meninjau kembali UU KPK, UU Minerba, UU Ciptaker, UU IKN dan undang-undang yang bermasalah lainnya.
- Mendesak pemerintah untuk berpihak dan mengeluarkan kebijakan yang berkeadilan terhadap pekerja atau buruh seperti Driver Online dan pekerja jasa lainnya.
Menurut Ilyas dari mahasiswa dari elemen PRMB mengatakan bahwa Substansi dari aksi hari ini bukan untuk audiensi melainkan penggempuran ataupun melakukan aktivasi perlawanan di depan gedung pemerintah,
Tujuan dari aksi hari ini adalah menyadarkan kepada masyarakat bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja,
tidak hanya itu aksi yang dilaksanakan hari ini juga sebagai ajang edukasi kepada masyarakat seluas-luasnya tentang narasi-narasi yang disampaikan baik krisis demokrasi, krisis pangan, krisis lahan yang mana pada kenyataannya rakyat Indonesia di dorong kembali kepada jurang ketidakadilan dan jurang keresahan.
“Kita tidak hanya aksi, bagi-bagi takjil, takjil yang dibagi ada selebaran kertas flayer, bit.ly kajian conference.
Yang kita lakukan hari ini adalah mengumpulkan amarah mengumpulkan tenaga dan membangkitkan kesadaran dari masyarakat Jawa Barat itu sendiri mahasiswa dan lain sebagainya”, jelas Virdian salah satu massa aksi.
Negara harusnya peduli, negara harusnya khawatir pada bulan April gerakan mahasiswa sudah sebesar itu, tambahnya.(EN)***
Penulis : Eka Nuraeni
Reporter: Eka Nuraeni, Yupitasari Hendiawati
Editor: Nathania Michelle M